Tanggapi Isu di Medsos, Pemkab Bolsel Paparkan Fakta Lapangan

BOLSEL67 Views

Kutipan.news, BOLSEL – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) menanggapi opini yang beredar di media sosial terkait kinerja aparatur daerah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Marwan Makalalag S.Pd menegaskan bahwa tudingan aparatur acuh terhadap rakyat tidak sepenuhnya benar.

“Sebab seluruh perangkat daerah secara konsisten bekerja melalui berbagai program pembangunan, sosial, pendidikan, dan kesehatan yang nyata dirasakan masyarakat,” ujarnya, Senin 22 September 2025.

Terkait kebijakan pemberhentian tenaga honorer, Juru Bicara Pemkab Bolsel ini menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan tindak lanjut regulasi pemerintah pusat terkait penataan tenaga non-ASN.

“Kebijakan ini bertujuan menciptakan aparatur profesional dengan mekanisme kerja yang lebih jelas dan adil, bukan bentuk ketidakpedulian terhadap rakyat,” ungkapnya.

Ia pun menegaskan bahwa pemerintah daerah selalu terbuka terhadap kritik yang membangun. Namun, opini yang menyebut aparatur hanya bekerja jika ada “keuntungan” dinilai tidak berdasar dan merugikan citra ASN yang telah bekerja dengan dedikasi tinggi.

“Kami mengajak masyarakat menyampaikan kritik objektif berbasis data demi kemajuan Bolsel,” tegasnya.

Sementara itu, terkait isu pemotongan honor guru dan tenaga kependidikan, ia meluruskan bahwa kebijakan tersebut sesuai dengan Permendikdasmen Nomor 8 Tahun 2025 tentang penggunaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP).

Regulasi tersebut membatasi alokasi honor guru honorer di sekolah negeri maksimal 20 persen dari total pagu, berbeda dengan sebelumnya yang bisa mencapai 50 persen.

Kebijakan ini sejalan dengan integrasi tenaga honorer non-ASN ke dalam skema ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

“Setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah tentu didasarkan pada aturan yang berlaku serta berpihak untuk kepentingan masyarakat luas,” tandasnya. ***

Comment