Kutipan.BOLSEL – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) akan mengalami peningkatan kelas, dari saat ini Kelas D menuju ke Kelas C.
Peningkatan tersebut tentu harus mencakup semua aspek baik sarana dan prasarana maupun sumber daya manusia (SDM).
Harapan ini disampaikan Bupati H. Iskandar Kamaru SPt, MSi saat memberikan arahan pada acara Visitasi Kenaikan Kelas RSUD Bolsel Menjadi Rumah Sakit Kelas C oleh Tim Visitasi Rumah Sakit Provinsi Sulawesi Utara.
“Kenaikan kelas ini merupakan peluang yang baik bagi RSUD Bolsel karena dengan demikian akan semakin besar pula kesempatan untuk menerima dukungan pengembangan layanan sarana dan prasana dari pusat,” ujar Bupati Iskandar di halaman RSUD Bolsel, Desa Molibagu Kecamatan Bolaang Uki, Selasa 28 Mei 2024.
Ia juga mengingatkan seluruh jajaran RSUD untuk terus memberikan pelayanan dengan baik dan sopan serta tidak membeda-bedakan.
“Jangan nanti ketika fasilitasnya sudah canggih dan lengkap justru malah petugasnya yang cuek dan tidak berempati kepada pasien. Semoga ini tidak terjadi di Bolsel karena berdasarkan survey kesehatan masyarakat secara berkala, RSUD Bolsel selalu mendapatkan nilai di atas 80 persen. Ini saya minta dipertahankan bahkan harus ditingkatkan,” pintanya.
Bupati meminta semua pihak untuk secara berkesinambungan mendukung upaya-upaya perbaikan dan pengembangan layanan kesehatan di RSUD Bolsel agar ke depan menjadi lebih baik.
“RSUD ini merupakan satu-satunya rumah sakit yang menjadi pusat rujukan di Bolsel. Olehnya mari kita terus dukung upaya-upaya pengembangan dan perbaikan di tempat ini agar menjadi lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Bolsel, dr Sadly Mokodongan menyampaikan, Visitasi yang dilakukan hari ini merupakan final penentuan apakah RSUD Bolsel ini layak, untuk bisa naik ke kelas C. Apakah sudah bisa memenuhi standar naik kelas dari D Ke C.
“Sebelumnya 3 minggu yang lalu tim yang sama ini telah melakukan pra visitasi. Itu melakukan pemeriksaan penelusuran secara rinci semua sumber daya yang ada di RSUD Bolsel, baik dari managemen kemudian sarana dan prasarana dan juga nomenklatur-nomenklatur disini,” jelasnya.
“Termasuk SDM nya juga. Dari hasil itu lahirlah rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan kepada kami RSUD yang perlu untuk ditindak lanjut,” tambah Dirut RSUD Bolsel, dr Sadly.
Sehingga kata dr Sadly, kurang lebih 3 minggu ini pihaknya berusaha memenuhi itu, tapi memang ada beberapa rekomendasi yang mempunyai konsekuensi anggaran yang cukup besar.
Seperti penambahan ruangan, kemudian penambahan alat-alat yang tidak berfungsi dengan baik termasuk ipal, radiologi dan ada juga penambahan ruangan yang harus sesuai dengan standar.
“3 minggu ini kami berusaha, dan akselerasi yang diberikan oleh tim, ini memang bertujuan agar kami RS secepatnya naik kelas ke tipe C,” aku dia.
Dirut mengatakan, setelah ini pihaknya segerah mengusulkan ke pihak BPJS, karena memang ada perbedaan yang cukup besar. Ada klaim-klaim BPJS, antara RS kelas B dan kelas C.
“Kalau sudah kelas C klaim BPJS meningkat maka otomatis PAD juga meningkat,” kata dr Sadly.
Sadly pun menyampaikan sedikit gambaran tracking pelayanan RS saat ini, khususnya pada pelayanan medik.
“Kami ada 11 spesialistik. Terdiri dari 4 spesialistik dasar, yaitu penyakit dalam, anak, kandungan, bedah,”
“Tambahan, ada mata, THT, terilogi, rehab medik, serta anestesi. Ada juga radiologi serta penyakit jantung. Inilah sumber pendapat kami,” ungkapnya.
Lanjut Dirut, pihaknya juga sudah punya instalasi gizi, laboratorium sudah lumayan lengkap.
“Dan tahun ini juga kami dalam perencanaan pembangunan untuk transfusi darah,” tutupnya.
Hadir dalam acara, Tim Visitasi Rumah Sakit Prov. Sulut, Dinas Kesehatan Prov. Sulut, pengurus Asosiasi Rumah Sakit Daerah (Asrada), Direktur RSUD Bolsel dr. Sadli Mokodongan bersama jajaran, para pejabat pimpinan tinggi pratama lingkup Pemkab Bolsel dan undangan lainnya. (Indang).
Comment